Kamis, 28 Februari 2013

Manfaat dan Arti Surat Al-Ikhlas


Karena Surat ini mampu menyelamatkan pembacanya dari segala kesulitan , baik urusan dunia ataupun akhirat, ketika sakaratul maut, kegelapan dalam alam kubur, dan kelak di hari kiamat.

Berikut beberapa hadist dan kisah yang meriwayatkan tentang keutamaan membaca SURAT AL IKHLAS :

Dari Anas Bin Malik ra, Nabi saw bersabda :
Siapa membaca surat Al Ikhlas 1x, seolah-olah ia membaca Al Quran sepertiganya, membacanya 2x berarti duapertiga AlQuran, dan siapa membaca 3x, seolah-olah ia membaca Al Quran seluruhnya. Dan barangsiapa membacanya 10x, maka ALLAH membangunkan untuknya sebuah gedung di surga yang terbuat dari yakut (permata merah)

dari Rasullullah SAW sabdanya kepada Aisyah ra :

Janganlah tidur sebelum melakukan 4 perkara, yaitu :

1. Mengkhatamkan Al Quran

2. Menjadikan para Nabi sebagai penolongmu kelak di hari kiamat

3. Membuat umat Islam senang kepadamu

4. Melakukan ibadah haji dan umrah

Kemudian Aisyah bertanya, Ya Rasul kenapa engkau menyuruhku melakukan 4 perkara yang tidak mungkin aku lakukan dalam waktu sesingkat ini ?Maka Beliau tersenyum , dan bersabda :

Apabila engkau membaca Surat Al Ikhlas, berarti seolah-olah engkau telah mengkhatamkan Al Quran, dan jika engkau bersholawat kepadaku dan para nabi sebelumku, berarti engkau telah menjadikan kami sebagai penolongmu kelak di hari kiamat, dan ketika engkau memohonkan ampunan untuk orang-orang mukmin, berarti mereka telah ridha kepadamu , dan apabila engkau mengucapkan :
SUBHANALLAH WALHAMDULILLAHI WALAAILAHAILALL AHULLAHUAKBAR berarti engkau telah melakukan ibadah haji dan umrah
(Tafsir Hana'fi)

Ada sebuah kisah ketika zaman Rasullullah ada seorang yang meninggal tetapi masih mempunyai hutang 4 dirham, ketika Nabi menangguhkan mensholatkan jenazah tersebut dikarenakan hutangnya, ALLAH menurunkan pertolongananny a melalui malaikat jibril yang menjelma sebagai manusia dan membayar hutang si mayat tersebut , dikarenakan amalannya membaca surat AL IKHLAS 100x setiap hari, ALLAh memberikan pertolongan

Rasulullah SAW juga bersabda :
"Siapa membaca surat ikhlas 1x sepanjang usianya, maka tiadalah ia meninggal dunia sebelum melihat tempatnya di surga, tertentu bagi yang membacanya dalam sholat 5 waktu 1x setiap hari , kelak di hari kiamat ia dapat menolong seluruh famili dan keluarganya yag sudah dipastikan masuk neraka "
(Hadist Arba'in)

Dari Ibnu Abbas ra, hadis Rasullullah SAW :
" Ketika aku di isra kan ke langit, aku melihat "ARASY pada 360.000 buah sendi, jarak antara sendi satu dengan lainnya, sejauh 300.000 tahun perjalanan, dibawah setiap sendi terdapat 12.000 padang yang luas, setiap padang luas itu sejauh dunia timur sampai barat. Dan setiap padang luas itu terdapat malaikat sejumlah 80.000 malaikat yang semuanya membaca Al Ikhlas, maka ketika selesai membaca Al Ikhlas merekapun berdoa kepada Allah dan menghadiahkan pahala mereka bagi orang-orang yang membaca Al Ikhlas."

Kemudian para sahabat kagum, maka Nabi SAW berkata :
"Demi Allah yang aku berada di tangan kekuasaanNYA, sesungguhnya surat Ikhlas itu setiap ayatnya tertulis pada sayap 4 malaikat , masing-masing yaitu :

1. Ayat pertama , pada sayap malaikat Jibril

2. Ayat kedua, pada sayap malaikat Maikail

3. Ayat ketiga, pada sayap maikatat Izrail

4. dan Ayat 4 , pada sayap malaikat Israfil

Surat Al Ikhlas juga melapangkan riski , sesuai dengan cerita seorang pria terkait dengan kefakirannya, maka Rasullullah bersabda : Apabila masuk rumah , bacalah surat Al Ikhlas. maka Pria tersebut pun melaksanakannya , dan kemudian Allah SWT melapangkan riskinya.

Siapa membaca surat Al Ikhlas di tengah-tengah menderita sakitnya hingga meninggal dunia, maka ia tidak akan membusuk dalam kubur dan bebas dari kesempitan kuburnya, serta malaikat membawanya dengan sayap hingga melintasi sirat menuju surga. (Tadzirah Al Kurtubi)

Dikutip dari Kitab Duratun Nasihin bab keutamaan membaca Al Ikhlas dan Basmalah, dan Buku Oase Spiritual 2 Hikmah dalam ujaran & Kisah (Saduran dari kitab klasik Al Mawa-izh Al Ushfuriah. Oleh Habib Sultan Maulana)

Semoga dapat memberi hikmah dan manfaat bagi kita semua.

Tiga Tanda Kematian yang Menunggu Kita


Dikisahkan bahwa malaikat maut (Izrail) bersahabat dengan Nabi Ya'kub AS. Suatu ketika Nabi Ya'kub berkata kepada malaikat maut. "Aku menginginkan sesuatu yang harus kamu penuhi sebagai tanda persaudaraan kita."

"Apakah itu?" tanya malaikat maut. "Jika ajalku telah dekat, beri tahu aku." Malaikat maut berkata, "Baik aku akan memenuhi permintaanmu, aku tidak hanya akan mengirim satu utusanku, namun aku akan mengirim dua atau tiga utusanku." Setelah mereka bersepakat, mereka kemudian berpisah.

Setelah beberapa lama, malaikat maut kembali menemui Nabi Ya'kub. Kemudian, Nabi Ya'kub bertanya, "Wahai sahabatku, apakah engkau datang untuk berziarah atau untuk mencabut nyawaku?"

"Aku datang untuk mencabut nyawamu." Jawab malaikat maut. "Lalu, mana ketiga utusanmu?" tanya Nabi Ya'kub. "Sudah kukirim." Jawab malaikat, "Putihnya rambutmu setelah hitamnya, lemahnya tubuhmu setelah kekarnya, dan bungkuknya badanmu setelah tegapnya. Wahai Ya'kub, itulah utusanku untuk setiap bani Adam."

Kisah tersebut mengingatkan tentang tiga tanda kematian yang akan selalu menemui kita, yaitu memutihnya rambut; melemahnya fisik, dan bungkuknya badan. Jika ketiga atau salah satunya sudah ada pada diri kita, itu berarti malaikat maut telah mengirimkan utusannya. Karena itu, setiap Muslim hendaknya senantiasa mempersiapkan diri untuk menghadapi utusan tersebut.

Kematian adalah kepastian yang akan dialami oleh setiap manusia sebagaimana yang telah ditegaskan dalam firman Allah SWT, "Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati." (QS Ali Imran [3]: 185).

Karena itu, kita berharap agar saat menghadapi kematian dalam keadaan tunduk dan patuh kepada-Nya. "Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam." (QS Ali Imran [3]: 102).

Tidaklah terlalu penting kita akan mati, tapi yang terpenting adalah sejauh mana persiapan menghadapi kematian itu. Rasulullah SAW mengingatkan agar kita bersegera untuk menyiapkan bekal dengan beramal saleh. Bersegeralah kamu beramal sebelum datang tujuh perkara: kemiskinan yang memperdaya, kekayaan yang menyombongkan, sakit yang memayahkan, tua yang melemahkan, kematian yang memutuskan, dajjal yang menyesatkan, dan kiamat yang sangat berat dan menyusahkan." (HR Tirmidzi).

Bekal adalah suatu persiapan, tanpa persiapan tentu akan kesulitan dalam mengarungi perjalanan yang panjang dan melelahkan. Oleh karena itu, "Berbekallah, sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa." (QS Al-Baqarah [2]: 197).

Bila Suami Marah ke Istri


Sering kali dalam rumah tangga muncul perselisihan karena perbedaan karakter, kesukaan, pandangan dll. Banyak pasangan suami istri yang baru dapat menyadari karakter asli pasangan mereka setelah hidup bersama sekian tahun. Jika ternyata suami anda mempunyai sifat yang gampang marah, jangan buru- buru berputus asa dan berpikir bahwa suami anda tersebut telah banyak berubah dari yang anda kenal dulu. Untuk membuat suasana dirumah tetap nyaman dan harmonis, ada baiknya anda mencoba menerapkan hal dibawah ini:

1. Jalinlah komunikasi lbih erat dan hangat dengan suami. Ada kemungkinan bahwa sikap marah suami adalah karena kurangnya komunikasi, yang akhirnya memicu salah pengertian.

2. Jangan menanggapi kemarahan suami dengan kemarahan yang lebih besar. Tidak ada salahnya jika sekali kali mengalah dan bersabar demi kebaikan bersama. Setelah semua reda, tanyakan pada suami dengan lembut untuk mengetahui penyebab kemarahan. Cobalah untuk menyelesaikan persoalan itu bersama-sama.

3. Lebih pahami dan bantulah suami mengatasi permasalahannya .

d. Sifat pemarah atau emosi tinggi kemungkinan bisa juga dikarenakan pasangan mengalami tekanan darah tinggi atau jangan jangan suami dalam keadaan tidak sehat. Ajak pasangan anda memeriksakan kesehatan ke dokter.

4. Selalu Ingatkan suami untuk bersabar dan jangan cepat marah dalam menghadapi persoalan apapun, karena setiap persoalan itu tidak akan terselesaikan hanya dengan marah.

5. Sejukkanlah suami dengan perlakuan yang lembut dan menenangkan, mungkin suami sedang menghadapi masalah di tempat kerja atau masalah yang lain. Sebagai contohnya, anda bisa memasakkan masakan kesukaannya, dll.

Saling Bersalaman usai Sholat,Bolehkah?


Seperti biasa, jamaah shalat zhuhur di sebuah masjid yang berlokasi di Klender, Jakarta Timur berduyun-duyun memenuhi kewajiban utama umat Islam tersebut. Usai shalat, seorang jamaah, sebut saja si fulan menjulurkan tangan ke arah sebelah kanannya. 

Maksud hati utuk berjabat tangan. Dengan muka masam, ‘tetangga’ shaf tersebut enggan membalas tawaran bersalaman itu. Ekspresi kekecawaan timbul dari si fulan. Sang jiran itu pun berujar kepada saya,”Bersalaman itu bidah.” Tak ingin berdebat panjang, pembicaraan itu pun tidak saya respons.

Berjabat tangan selepas shalat, merupakan pemandangan lumrah dan banyak dijumpai di masyarakat. Sebagian mempersoalkannya, tapi tak sedikit pula yang membiasakannya.

Ternyata, tidak hanya di dalam negeri, persoalan serupa menjadi perbincangan dan diskusi hangat umat Muslim mancanegera. Sepele memang, namun acapkali sensitif dan menimbulkan gesekan.

Lembaga Fatwa (Dar al-Ifta) Mesir, menyatakan hukum saling berjabat tangan setelah shalat diperbolehkan dan memiliki landasan yang kuat. Bahkan, sangat dianjurkan.

Anjuran ini masuk dalam kategori kesunatan bersalaman antarsesama Muslim. Ini seperti ditekankan di hadis riwayat Abu Dawud dari al-Barra’ Azib. Hadis tersebut menyebutkan, jika kedua Muslim bertemu lalu saling berjabat tangan, memuji dan meminta ampun Allah SWT, niscaya Dia akan mengampuni keduanya.

Keputusan yang dikeluarkan pada 2007 itu, merujuk pula pendapat para salaf. Imam an-Nawawi, misalnya. Dalam kitab al-Majmu’ ulama bermazhab Syafii ini menegaskan memang untuk konteks salaman usai shalat belum pernah ada dasar yang secara gamblang.

Namun, tak jadi soal melakukannya. Pasalnya, ini mengacu pada landasan asal bersalaman yakni sunat. Imam Izzudin bin Salam berpendapat bersalaman usai shalat Shubuh dan Ashar atau shalat tertentu adalah bidah yang diperbolehkan. Lembaga ini juga menggarisbawahi agar tidak menganggap salaman itu sebagai kesempurnaan shalat.

Di akhir ketetapan, Dar al-Ifta mengimbau agar umat Islam menjaga etika perbedaan. Berbeda pendapat boleh, namun tetap saling menghargai. Menampik tawaran berjabat tangan, bisa memicu rasa benci dan ketegangan antara satu dan yang lain. Dan ketahuilah, menumbuhkan rasa cinta satu sama lain jauh lebih baik ketimbang memancing emosi dan sentimen.

Mengutip pendapat Mazhab Maliki, Lembaga Wakaf dan Urusan Islam Uni Emirat Arab (UEA), menyatakan hukum berjabat tangan usai shalat ialah makruh. Ini seperti disampaikan Imam al-Khuttab al-Maliki. Tapi lembaga ini mengingatkan, aktivitas itu tetap boleh dilakukan. Apalagi banyak kalangan ulama yang juga memperbolehkannya.

Dengan alasan bersalaman usai shalat tersebut mengacu pada anjuran bersalaman secara umum. Selain Imam an-Nawawi dan Izzuddin bin Salam, Imam as-Syarbini juga berpandangan boleh dalam kitab Mughni al Muhtaj. Soal bolehnya bersalaman usai shalat juga ditegaskan oleh Darul Fatwa, lembaga fatwa umat Islam di Australia.

Yang jelas mencintai, mengikuti, dan mempercayai pendapat para Habib (Keturunan Nabi Muhammad saw) lebih dapat dipercaya, lebih berkah, dan lebih selamat daripada mempercayai seseorang yang baru belajar beberapa hadist lalu mengaku-ngaku menguasai dan memahami Al-Quran dan Hadist dan menyesat-nyesatkan yang lain. Yang membenci para Habib jangan harap dapat syafaat Nabi Muhammad saw