Kamis, 07 Maret 2013

KISAH WASIAT RASUL BUAT PARA CALON IBU & ISTRI


Kisah ini menceritakan sepasang suami istri yang memiliki tujuh orang anak. Suatu hari, suaminya melihat sang istri sedang menangis sambil memasak makanan.
Melihat hal itu, suami bertanya, “Wahai Istriku, apa yang terjadi denganmu? Apa yang membuatmu menangis?”
“Aku menangis karena merasa sangat lelah dalam mengurus keluarga dan melakukan
semua pekerjaan rumah,” sahutnya.
“Aku mengurus tujuh anak kita dengan berbagai tabiat mereka. Aku harus menyediakan makanan, membereskan rumah, mencuci baju yang sangat banyak. Aku bekerja 24 jam sehari. Rasanya, aku tidak sanggup lagi untuk melakukan semua ini.”
Sang suami tersenyum. “Apa yang harus aku lakukan?” tanyanya.
“Tolong carikan aku budak perempuan yang dapat membantuku mengurus semuanya.”
“Tentu saja, aku akan mencarikannya. Tapi, tolong dengarkan aku sebentar saja,” kata sang suami sambil membelai istrinya dengan penuh kasih sayang.
“Allah senantiasa membantu hamba-Nya yang tidak pernah berputus asa dan ikhlas dalam mengerjakan apa pun yang mengandung kebaikan. Kau adalah seorang istri yang sangat sabar dalam menjaga keluargamu, seorang ibu yang menjadi teladan bagi ketujuh anakmu, dan menjadi pendampingku yang salihah dengan beratnya tugas- tugasmu. Aku bisa saja mencarikan seorang Pembantu untuk meringankan pekerjaanmu. Namun, jika kau tetap mengerjakan semua kebaikan itu untuk keluarga kita maka Allah akan menghapus semua salah dan dosamu.” Ujar suaminya.
Sang suami kemudian berkata lagi, “Istriku yang salihah, perempuan yang tidak pernah lelah menjaga keluarganya dan ikhlas dengan apa yang dilakukannya, Allah akan menetapkan setiap butiran keringatnya menjadi kebaikan yang dapat melebur keburukannya sekaligus mengangkat derajatnya.”
Sang Suami membelai Istrinya yang masih terisak menahan malu, lalu diajaknya duduk santai di ruang dapur mungil yang sangat sederhana itu, lalu Sang Suami melanjutkan nasehatnya,

“ Coba ingat kembali Wasiat Rosulullah SAW kepada Fatimah putri Beliau, yang dipersunting Ali Bin Abi Thalib yang sangat miskin, yang ketika itu juga sedang mengeluh kepada Ayahnya Rosulullah SAW karena tangannya yang dulunya halus kini berubah menjadi kasar dan lecet-lecet karena setiap hari harus menumbuk gandum sendiri, mengolah dan memasaknya.

Ada 10 WASIAT Beliau kepada Putrinya :


1.Wahai Fatimah ! Sesungguhnya wanita yang membuat tepung untuk suami dan anak-anaknya, kelak Allah akan tetapkan baginya kebaikan dari setiap biji gandum yang diadonnya, dan juga Allah akan melebur kejelekan serta meningkatkan derajatnya.

2.Wahai Fatimah ! Sesungguhnya wanita yang berkeringat ketika menumbuk tepung untuk suami dan anak-anaknya, niscaya Allah akan menjadikan antara neraka dan dirinya tujuh tabir pemisah.

3.Wahai Fatimah ! Sesungguhnya wanita yang meminyaki rambut anak-anaknya lalu menyisirnya dan kemudian mencuci pakaiannya, maka Allah akan tetapkan pahala baginya seperti pahala memberi makan seribu orang yang kelaparan dan memberi pakaian seribu orang yang telanjang.

4.Wahai Fatimah ! Sesungguhnya wanita yang membantu kebutuhan tetangga-tetang ganya, maka Allah akan membantunya untuk dapat meminum Telaga Kautsar pada hari kiamat nanti.

5.Wahai Fatimah ! Yang lebih utama dari seluruh keutamaan di atas adalah keridhaan suami terhadap istri. Andaikata suamimu tidak ridha kepadamu,maka aku tidak akan mendoakanmu. Ketahuilah Fatimah, Kemarahan suami adalah kemurkaan Allah.

6.Wahai Fatimah ! Disaat seorang wanita hamil, maka malaikat memohonkan ampunan baginya, dan Allah tetapkan baginya setiap hari seribu kebaikan, serta melebur seribu kejelakan. Ketika seorang wanita merasa sakit akan melahirkan, maka Allah tetapkan pahala baginya sama dengan pahala para Pejuang Allah. Disaat seorang wanita melahirkan kandungannya, maka bersihlah dosa-dosanya seperti ketika dia dilahirkan dari kandungan ibunya. Disaat seorang wanita meninggal karena melahirkan, maka dia tidak akan membawa dosa sedikit pun, didalam kubur akan mendapat taman yang indah yang merupakan bagian dari taman surga. Allah memberikan padanya pahala yang sama dengan pahala seribu orang yang melaksanakan ibadah haji dan umrah, dan seribu malaikat memohonkan ampunan baginya hingga hari kiamat.

7.Wahai Fatimah! Disaat seorang istri melayani suaminya selama sehari semalam, dengan rasa senang dan ikhlas, maka Allah akan mengampuni dosa-dosanya serta memakaikan pakaian padanya dihari kiamat berupa pakaian yang serba hijau, dan menetapkan baginya setiap rambut pada tubuhnya seribu kebaikan. Allahpun akan memberikan kepadanya pahala seratus kali ibadah haji dan umrah.

8.Wahai Fatimah! Disaat seorang istri tersenyum dihadapan suaminya, maka Allah akan memandangnya dengan pandangan penuh kasih.

9.Wahai Fatimah! Disaat seorang istri membentangkan alas tidur untuk suaminya dengan rasa senang hati, maka para malaikat yang memanggil dari langit menyeru wanita itu agar menyaksikan pahala amalnya, dan Allah mengampuni dosa-dosanya yang telah lalu dan yang akan datang.

10.Wahai Fatimah! Disaat seorang wanita meminyaki kepala suami dan menyisirnya, meminyaki jenggotnya dan memotong kumisnya serta kuku-kukunya, maka Allah akan memberi minuman yang dikemas indah kepadanya, yang didatangkan dari sungai-sungai surga. Allah pun akan mempermudah sakaratul maut baginya, serta menjadikan kuburnya bagian dari taman surga. Allah pun menetapkan baginya bebas dari siksa neraka serta dapat melintasi shirathal mustaqim dengan selamat.

Istrinya pun menangis karena merasa malu. Sejak itu, dia tak pernah lagi mengeluh.

Subhaanallah, wasiat ini merupakan mutiara termahal nilainya, khususnya bagi setiap istri yang mendambakan kesalehan.

Betapa Agung dan Mulianya Posisi Wanita dalam rumah tangga ketia ia rela dan ikhlas menjalani Fitrahnya sebagai seorang Istri.

Subhaanallah, wasiat ini merupakan mutiara termahal nilainya, khususnya bagi setiap istri yang mendambakan kesalehan. Betapa Agung dan Mulianya Posisi Wanita dalam rumah tangga ketia ia rela dan ikhlas menjalani Fitrahnya sebagai seorang Istri.

Wallahu’alam bishshawab


Kamis, 28 Februari 2013

Manfaat dan Arti Surat Al-Ikhlas


Karena Surat ini mampu menyelamatkan pembacanya dari segala kesulitan , baik urusan dunia ataupun akhirat, ketika sakaratul maut, kegelapan dalam alam kubur, dan kelak di hari kiamat.

Berikut beberapa hadist dan kisah yang meriwayatkan tentang keutamaan membaca SURAT AL IKHLAS :

Dari Anas Bin Malik ra, Nabi saw bersabda :
Siapa membaca surat Al Ikhlas 1x, seolah-olah ia membaca Al Quran sepertiganya, membacanya 2x berarti duapertiga AlQuran, dan siapa membaca 3x, seolah-olah ia membaca Al Quran seluruhnya. Dan barangsiapa membacanya 10x, maka ALLAH membangunkan untuknya sebuah gedung di surga yang terbuat dari yakut (permata merah)

dari Rasullullah SAW sabdanya kepada Aisyah ra :

Janganlah tidur sebelum melakukan 4 perkara, yaitu :

1. Mengkhatamkan Al Quran

2. Menjadikan para Nabi sebagai penolongmu kelak di hari kiamat

3. Membuat umat Islam senang kepadamu

4. Melakukan ibadah haji dan umrah

Kemudian Aisyah bertanya, Ya Rasul kenapa engkau menyuruhku melakukan 4 perkara yang tidak mungkin aku lakukan dalam waktu sesingkat ini ?Maka Beliau tersenyum , dan bersabda :

Apabila engkau membaca Surat Al Ikhlas, berarti seolah-olah engkau telah mengkhatamkan Al Quran, dan jika engkau bersholawat kepadaku dan para nabi sebelumku, berarti engkau telah menjadikan kami sebagai penolongmu kelak di hari kiamat, dan ketika engkau memohonkan ampunan untuk orang-orang mukmin, berarti mereka telah ridha kepadamu , dan apabila engkau mengucapkan :
SUBHANALLAH WALHAMDULILLAHI WALAAILAHAILALL AHULLAHUAKBAR berarti engkau telah melakukan ibadah haji dan umrah
(Tafsir Hana'fi)

Ada sebuah kisah ketika zaman Rasullullah ada seorang yang meninggal tetapi masih mempunyai hutang 4 dirham, ketika Nabi menangguhkan mensholatkan jenazah tersebut dikarenakan hutangnya, ALLAH menurunkan pertolongananny a melalui malaikat jibril yang menjelma sebagai manusia dan membayar hutang si mayat tersebut , dikarenakan amalannya membaca surat AL IKHLAS 100x setiap hari, ALLAh memberikan pertolongan

Rasulullah SAW juga bersabda :
"Siapa membaca surat ikhlas 1x sepanjang usianya, maka tiadalah ia meninggal dunia sebelum melihat tempatnya di surga, tertentu bagi yang membacanya dalam sholat 5 waktu 1x setiap hari , kelak di hari kiamat ia dapat menolong seluruh famili dan keluarganya yag sudah dipastikan masuk neraka "
(Hadist Arba'in)

Dari Ibnu Abbas ra, hadis Rasullullah SAW :
" Ketika aku di isra kan ke langit, aku melihat "ARASY pada 360.000 buah sendi, jarak antara sendi satu dengan lainnya, sejauh 300.000 tahun perjalanan, dibawah setiap sendi terdapat 12.000 padang yang luas, setiap padang luas itu sejauh dunia timur sampai barat. Dan setiap padang luas itu terdapat malaikat sejumlah 80.000 malaikat yang semuanya membaca Al Ikhlas, maka ketika selesai membaca Al Ikhlas merekapun berdoa kepada Allah dan menghadiahkan pahala mereka bagi orang-orang yang membaca Al Ikhlas."

Kemudian para sahabat kagum, maka Nabi SAW berkata :
"Demi Allah yang aku berada di tangan kekuasaanNYA, sesungguhnya surat Ikhlas itu setiap ayatnya tertulis pada sayap 4 malaikat , masing-masing yaitu :

1. Ayat pertama , pada sayap malaikat Jibril

2. Ayat kedua, pada sayap malaikat Maikail

3. Ayat ketiga, pada sayap maikatat Izrail

4. dan Ayat 4 , pada sayap malaikat Israfil

Surat Al Ikhlas juga melapangkan riski , sesuai dengan cerita seorang pria terkait dengan kefakirannya, maka Rasullullah bersabda : Apabila masuk rumah , bacalah surat Al Ikhlas. maka Pria tersebut pun melaksanakannya , dan kemudian Allah SWT melapangkan riskinya.

Siapa membaca surat Al Ikhlas di tengah-tengah menderita sakitnya hingga meninggal dunia, maka ia tidak akan membusuk dalam kubur dan bebas dari kesempitan kuburnya, serta malaikat membawanya dengan sayap hingga melintasi sirat menuju surga. (Tadzirah Al Kurtubi)

Dikutip dari Kitab Duratun Nasihin bab keutamaan membaca Al Ikhlas dan Basmalah, dan Buku Oase Spiritual 2 Hikmah dalam ujaran & Kisah (Saduran dari kitab klasik Al Mawa-izh Al Ushfuriah. Oleh Habib Sultan Maulana)

Semoga dapat memberi hikmah dan manfaat bagi kita semua.

Tiga Tanda Kematian yang Menunggu Kita


Dikisahkan bahwa malaikat maut (Izrail) bersahabat dengan Nabi Ya'kub AS. Suatu ketika Nabi Ya'kub berkata kepada malaikat maut. "Aku menginginkan sesuatu yang harus kamu penuhi sebagai tanda persaudaraan kita."

"Apakah itu?" tanya malaikat maut. "Jika ajalku telah dekat, beri tahu aku." Malaikat maut berkata, "Baik aku akan memenuhi permintaanmu, aku tidak hanya akan mengirim satu utusanku, namun aku akan mengirim dua atau tiga utusanku." Setelah mereka bersepakat, mereka kemudian berpisah.

Setelah beberapa lama, malaikat maut kembali menemui Nabi Ya'kub. Kemudian, Nabi Ya'kub bertanya, "Wahai sahabatku, apakah engkau datang untuk berziarah atau untuk mencabut nyawaku?"

"Aku datang untuk mencabut nyawamu." Jawab malaikat maut. "Lalu, mana ketiga utusanmu?" tanya Nabi Ya'kub. "Sudah kukirim." Jawab malaikat, "Putihnya rambutmu setelah hitamnya, lemahnya tubuhmu setelah kekarnya, dan bungkuknya badanmu setelah tegapnya. Wahai Ya'kub, itulah utusanku untuk setiap bani Adam."

Kisah tersebut mengingatkan tentang tiga tanda kematian yang akan selalu menemui kita, yaitu memutihnya rambut; melemahnya fisik, dan bungkuknya badan. Jika ketiga atau salah satunya sudah ada pada diri kita, itu berarti malaikat maut telah mengirimkan utusannya. Karena itu, setiap Muslim hendaknya senantiasa mempersiapkan diri untuk menghadapi utusan tersebut.

Kematian adalah kepastian yang akan dialami oleh setiap manusia sebagaimana yang telah ditegaskan dalam firman Allah SWT, "Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati." (QS Ali Imran [3]: 185).

Karena itu, kita berharap agar saat menghadapi kematian dalam keadaan tunduk dan patuh kepada-Nya. "Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam." (QS Ali Imran [3]: 102).

Tidaklah terlalu penting kita akan mati, tapi yang terpenting adalah sejauh mana persiapan menghadapi kematian itu. Rasulullah SAW mengingatkan agar kita bersegera untuk menyiapkan bekal dengan beramal saleh. Bersegeralah kamu beramal sebelum datang tujuh perkara: kemiskinan yang memperdaya, kekayaan yang menyombongkan, sakit yang memayahkan, tua yang melemahkan, kematian yang memutuskan, dajjal yang menyesatkan, dan kiamat yang sangat berat dan menyusahkan." (HR Tirmidzi).

Bekal adalah suatu persiapan, tanpa persiapan tentu akan kesulitan dalam mengarungi perjalanan yang panjang dan melelahkan. Oleh karena itu, "Berbekallah, sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa." (QS Al-Baqarah [2]: 197).

Bila Suami Marah ke Istri


Sering kali dalam rumah tangga muncul perselisihan karena perbedaan karakter, kesukaan, pandangan dll. Banyak pasangan suami istri yang baru dapat menyadari karakter asli pasangan mereka setelah hidup bersama sekian tahun. Jika ternyata suami anda mempunyai sifat yang gampang marah, jangan buru- buru berputus asa dan berpikir bahwa suami anda tersebut telah banyak berubah dari yang anda kenal dulu. Untuk membuat suasana dirumah tetap nyaman dan harmonis, ada baiknya anda mencoba menerapkan hal dibawah ini:

1. Jalinlah komunikasi lbih erat dan hangat dengan suami. Ada kemungkinan bahwa sikap marah suami adalah karena kurangnya komunikasi, yang akhirnya memicu salah pengertian.

2. Jangan menanggapi kemarahan suami dengan kemarahan yang lebih besar. Tidak ada salahnya jika sekali kali mengalah dan bersabar demi kebaikan bersama. Setelah semua reda, tanyakan pada suami dengan lembut untuk mengetahui penyebab kemarahan. Cobalah untuk menyelesaikan persoalan itu bersama-sama.

3. Lebih pahami dan bantulah suami mengatasi permasalahannya .

d. Sifat pemarah atau emosi tinggi kemungkinan bisa juga dikarenakan pasangan mengalami tekanan darah tinggi atau jangan jangan suami dalam keadaan tidak sehat. Ajak pasangan anda memeriksakan kesehatan ke dokter.

4. Selalu Ingatkan suami untuk bersabar dan jangan cepat marah dalam menghadapi persoalan apapun, karena setiap persoalan itu tidak akan terselesaikan hanya dengan marah.

5. Sejukkanlah suami dengan perlakuan yang lembut dan menenangkan, mungkin suami sedang menghadapi masalah di tempat kerja atau masalah yang lain. Sebagai contohnya, anda bisa memasakkan masakan kesukaannya, dll.

Saling Bersalaman usai Sholat,Bolehkah?


Seperti biasa, jamaah shalat zhuhur di sebuah masjid yang berlokasi di Klender, Jakarta Timur berduyun-duyun memenuhi kewajiban utama umat Islam tersebut. Usai shalat, seorang jamaah, sebut saja si fulan menjulurkan tangan ke arah sebelah kanannya. 

Maksud hati utuk berjabat tangan. Dengan muka masam, ‘tetangga’ shaf tersebut enggan membalas tawaran bersalaman itu. Ekspresi kekecawaan timbul dari si fulan. Sang jiran itu pun berujar kepada saya,”Bersalaman itu bidah.” Tak ingin berdebat panjang, pembicaraan itu pun tidak saya respons.

Berjabat tangan selepas shalat, merupakan pemandangan lumrah dan banyak dijumpai di masyarakat. Sebagian mempersoalkannya, tapi tak sedikit pula yang membiasakannya.

Ternyata, tidak hanya di dalam negeri, persoalan serupa menjadi perbincangan dan diskusi hangat umat Muslim mancanegera. Sepele memang, namun acapkali sensitif dan menimbulkan gesekan.

Lembaga Fatwa (Dar al-Ifta) Mesir, menyatakan hukum saling berjabat tangan setelah shalat diperbolehkan dan memiliki landasan yang kuat. Bahkan, sangat dianjurkan.

Anjuran ini masuk dalam kategori kesunatan bersalaman antarsesama Muslim. Ini seperti ditekankan di hadis riwayat Abu Dawud dari al-Barra’ Azib. Hadis tersebut menyebutkan, jika kedua Muslim bertemu lalu saling berjabat tangan, memuji dan meminta ampun Allah SWT, niscaya Dia akan mengampuni keduanya.

Keputusan yang dikeluarkan pada 2007 itu, merujuk pula pendapat para salaf. Imam an-Nawawi, misalnya. Dalam kitab al-Majmu’ ulama bermazhab Syafii ini menegaskan memang untuk konteks salaman usai shalat belum pernah ada dasar yang secara gamblang.

Namun, tak jadi soal melakukannya. Pasalnya, ini mengacu pada landasan asal bersalaman yakni sunat. Imam Izzudin bin Salam berpendapat bersalaman usai shalat Shubuh dan Ashar atau shalat tertentu adalah bidah yang diperbolehkan. Lembaga ini juga menggarisbawahi agar tidak menganggap salaman itu sebagai kesempurnaan shalat.

Di akhir ketetapan, Dar al-Ifta mengimbau agar umat Islam menjaga etika perbedaan. Berbeda pendapat boleh, namun tetap saling menghargai. Menampik tawaran berjabat tangan, bisa memicu rasa benci dan ketegangan antara satu dan yang lain. Dan ketahuilah, menumbuhkan rasa cinta satu sama lain jauh lebih baik ketimbang memancing emosi dan sentimen.

Mengutip pendapat Mazhab Maliki, Lembaga Wakaf dan Urusan Islam Uni Emirat Arab (UEA), menyatakan hukum berjabat tangan usai shalat ialah makruh. Ini seperti disampaikan Imam al-Khuttab al-Maliki. Tapi lembaga ini mengingatkan, aktivitas itu tetap boleh dilakukan. Apalagi banyak kalangan ulama yang juga memperbolehkannya.

Dengan alasan bersalaman usai shalat tersebut mengacu pada anjuran bersalaman secara umum. Selain Imam an-Nawawi dan Izzuddin bin Salam, Imam as-Syarbini juga berpandangan boleh dalam kitab Mughni al Muhtaj. Soal bolehnya bersalaman usai shalat juga ditegaskan oleh Darul Fatwa, lembaga fatwa umat Islam di Australia.

Yang jelas mencintai, mengikuti, dan mempercayai pendapat para Habib (Keturunan Nabi Muhammad saw) lebih dapat dipercaya, lebih berkah, dan lebih selamat daripada mempercayai seseorang yang baru belajar beberapa hadist lalu mengaku-ngaku menguasai dan memahami Al-Quran dan Hadist dan menyesat-nyesatkan yang lain. Yang membenci para Habib jangan harap dapat syafaat Nabi Muhammad saw